BELENGGU
Setetes darah mengalir dari hati yang luka
Mengalir menyusuri lekuk kepedihan
Saat rasa itu kembali hadir
Kala kau memberi warna dalam anganku
Dan luka itu semakin mendalam
Ketika kau sentuh aku dengan tatapanmu
Semakin membiru
Tatkala kau toreh dengan senyumanmu
Aku terbelenggu
Oleh aza untuk raihmu
Aku terjebak
Diantara dinding-dinding ketidakwajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar